Monday 16 March 2015

BAGAIMANA CARA MENGAKSES APLIKASI E-FILING

Aplikasi E-Filing merupakan salah satu terobosan terbaru yang dikeluarkan oleh direktorat Jenderal Pajak untuk memberikan kemudahan dalam menyampaikan SPT Tahunan Pajak Penghasilan PPh Orang Pribadi tanpa harus antri dan lebih ramah lingkungan. Aplikasi E-Filing dapat diakses melalui alamat djponline.pajak.go.id/ atau membuka website www.pajak.go.id/ kemudian klik icon aplikasi E-Filing di kolom sebelah kanan.
Untuk mengakses aplikasi E-Filing secara optimal disarankan mempunyai koneksi internet dengan kecepatan yang stabil. Koneksi menggunakan smartphone atau tablet disarankan dengan akses data minimal jaringan HSDPA. Selain itu, memiliki akun e-mail yang masih aktif. Ini dimaksudkan agar anda dapat menerima notifikasi untuk registrasi dan bukti tanda terima SPT Tahunan PPh Orang Pribadi. Gunakan fasilitas e-mail yang umum digunakan seperti Google Mail atau Yahoo Mail.
                Juga disediakan video tutorial aplikasi E-Filing untuk penyampaian SPT Tahunan PPH Orang Pribadi 1770 S dan 1770 SS. Video tutorial E-Filing dapat diakses melalui djponline.pajak.go.id setelah sebelumnya anda login masuk dengan mengetik nomor NPWP dan password anda.

                Penyampaian secara manual dengan mengisi formulir SPT Tahunan PPH Orang Pribadi 1770 S dan 1770 SS dapat dikirim melalui pos dengan bukti pengiriman surat ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat wajib pajak terdaftar atau dikirim melalui jasa Ekspedisi atau jasa Kurir dengan bukti pengiriman surat ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP)tempat wajib pajak terdaftar.

Sunday 8 March 2015

ELEMEN PELAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

Laporan keuangan sebuah perusahaan apalagi yang standart biasanya tidak begitu menjadi perhatian bagi beberapa pemilik entitas usaha. Mereka menganggap bahwa seluruh informasi tentang aktivitas keuangan perusahaan telah cukup diperoleh dengan metode yang mereka kembangkan sendiri. 
Walau demikian laporan yang representative tetaplah menjadi sumber informasi yang paling baik karena penyusunannya telah tertata dengan cermat. Kejadian sekecil apapun berkenaan dengan keuangan perusahaan akan selalu menjadi bagian catatan penting bagi perusahaan. Prinsipnya adalah sekecil apapun transaksi yang terjadi pastilah memberikan pengaruh bagi entitas sehingga sang pemilik bisa segera mengambil kebijakannya dengan tepat.

Berdasar uraian tersebut di atas maka informasi keuangan perusahaan yang ada biasanya terangkum kedalam laporan berbentuk:

  1. Neraca.
  2. Laporan laba rugi.
  3. Laporan perubahan ekuitas.
  4. Laporan arus kas.
  5. Catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
1. Neraca.
Salah satu elemen pelaporan keuangan perusahaan yang di dalamnya memuat informasi tentang asset (pada kolom aktiva), kewajiban dan modal (pada kolom pasiva). Di dalamnya memuat pos-pos akun yang urutannya disusun mulai dari paling liquid kemudian menyusul lainnya yang liquid dst. Berikut adalah pos-pos yang tersusun dalam neraca contoh :
2. Laporan laba rugi.
Salah satu elemen pelaporan keuangan perusahaan yang menjelaskan tentang pendapatan yang diperoleh dan beban usaha yang terjadi dan labayang diperoleh dalam satu periode tertentu. Berikut contohnya :

3. Laporan perubahan ekuitas.
Salah satu bentuk laporan keuangan yang menerangkan tentang posisi akhir modal perusahaan. Apakah modal yang dimilikinya telah bertambah atau telah mengalami pernurunan. Berikut contoh dari laporan perubahan ekuitas PT. OPTIMA.

4. Laporan arus kas.
Tujuan disusunnya laporan arus kas adalah menjelaskan bagaimana mengetahui kinerja perusahaan dari sudut aktivitas keuangan yang telah terjadi. Ada 3 kelompok aktivitas transaksi usaha yang harus dicermati untuk dapat menyusun laporan arus kas dengan benar.
  • Aktivitas operasi adalah seluruh aktivitas usaha yang langsung berpengaruh kepada nilai kas. Contoh : pendapatan dari penjualan barang dagangan dan pembelian atau pembayaran atas barang dan jasa.
  • Aktivitas investasi adalah seluruh aktivitas usaha yang berpengaruh langsung kepada pos investasi. Contoh : pembelian atau penjualan asset usaha.
  • Aktivitas pendanaan adalah aktivitas usaha yang berkaitan dengan pos penambahan modal. Contoh : pinjaman (hutang) dan mengangsur kewajiban, membayar deviden.
Berikut adalah ilustrasi dari laporan arus kas tersebut.

5. Catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi dan informasi penjelasan lainnya.
Catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan naratif atau rincian jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan dan informasi pos-pos lainnya yang tidak memenuhi kriteria yang dapat diakui dalam laporan keuangan.
Jika dijabarkan biasanya strukturnya adalah sbb :

1. Catatan atas laporan keuangan harus:
  • menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi tertentu yang digunakan sesuai dengan paragraf 8.5 dan 8.6;
  • mengungkapkan informasi yang disyaratkan dalam SAK ETAP tetapi tidak disajikan dalam laporan keuangan; dan
  • memberikan informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan, tetapi relevan untuk memahami laporan keuangan.
2. Catatan atas laporan keuangan disajikan secara sistematis sepanjang hal tersebut praktis. 

3. Secara normal urutan penyajian catatan atas laporan keuangan adalah sebagai berikut:
  • suatu pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan SAK ETAP
  • ringkasan kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan
  • informasi yang mendukung pos-pos laporan keuangan, sesuai dengan urutan penyajian setiap komponen laporan keuangan dan urutan penyajian pos-pos tersebut.
  • pengungkapan lain.